Adanya jarak dalam berkomunikasi biasanya akan sering terjadi distorsi terhadap lawan bicara. hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor salah satu diantaranya termasuk keterkaitan emosional konstituen. semakin kita dapat menjalin emosional dengan lawan bicara maka biasanya informasi yang kita transfer akan lebih mudah tercerna.
Demikian halnya kita saat mengajar di dalam kelas. Bahkan saat kita akan memulai pembelajaran saa kita pun harus sering mendekat pd peserta didik dan menyapanya dengan penuh akrab agar kesiapan diri dari anak-anak kita itu benar-benar sempurna. Sehingga ketika menyampaikan materi ajar mereka dengan mudah dan nyantai menerima dan mencerna ilmu itu dengan mudah.
Keberhasilan seorang pendidik dalam mentransfer ilmu kepada anak didik harus dikemas dalam strategi yang tepat agar segala hal yang disampaikan akan sampai dan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian anak didik tidak merasa seperti digurui bahkan yang dirasakan seakan-akan berdialog atau berkomunikasi dengan teman sebaya.
Jangan sekali-kali menganggap hal yang sepele tuk dilakukan justru akan menjadi penghalang komunikasi di antara keduanya. Suasana kekeluargaan dalam KBM juga dapat meningkatkan persentase keberhasilan siswa. Sebab, anak merasa nyaman batinnya dan tidak tertekan apalagi merasa stres.
Sudah saatnya kita sebaga pendidik bisa mengatur jarak komunikasi dengan peserta didik supaya tujuan dari pembelajaran itu sendiri mudah tercapai. {Sk,320)
Alhamdulillaah 'ala kulli haal, saya punya banyak trauma dengan guru SD. Salah satunya ketika saya mendatangi meja guru untuk bertanya arti dari 'swimming' saat itu, saya ditanya balik berkali-kali dengan nada ketus beliau karena saya tidak menjawabnya. Sejak saat itu untuk pertama kalinya saya memberanikan diri maju ke meja guru sekaligus membuat pengakuan dalam hati kalau saya tidak akan pernah bertanya lagi karena takut dimarahi.
BalasHapus