Sabtu, 28 Maret 2020

Haruskah Penulisan ( s/d ) Dibiasakan ?

4 Cara untuk Mengurangi Kebiasaan Melamun yang Berlebihan

         Berkomunikasi secara tertulis dianggap sangat efektif karena apa yang disampaikan dapat dibaca berulang-ulang. Selain itu, hasil tulisan juga dapat dijadikan barang bukti tertulis. Namun dibalik kelebihan tersebut ternyata berkomunikasi secara tertulis ada terdapat kelemahan yang masih sering dilanggar oleh penulis berita. Kesalahan penulisan yang tidak mengikuti kaidah berbahasa adalah sangat sering dijumpai.
            Orang awam jarang mempedulikan kaidah penulisan yang benar kalau hanya berkomunikasi tertulis keseharian walaupun dalam lingkungan formal. Hal ini terjadi disebabkan anggapan bahwa yang terpenting pesan dalam tulisan tersebut sudah dipahami oleh si penerima. Penulis yakin bahwa penerima tidak akan komplain atas kesalahan kaidah penulisan yang terdapat di dalamnya.
            Hal umum yang sangat sering kita jumpai adalah penulsan singkatan s/d  pada surat undangan dan selebaran pengumuman dalam masyarakat. Pada kartu undangan seolah-olah penulisan tersebut dianggap sesuai dengan kaidah bahasa. Padahal, jelas bertentangan dengan kaidah bahasa yang terdapat dalam buku EBI. Sayangnya sedikit orang peduli akan kesalahan tersebut. Padahal bila ini dibiarkan akan berpengaruh negatif pada anak didik yang bisa mengurangi kepercayaan pada pendidik. Sebab, di sekolah aturannya jelas tapi yang didapat dalam lingkungannya berbeda.
       Padahal dalam aturan yang baku untuk menyatakan sampai dengan yang disingkat sudah ada ketentuan penulisan bakunya yaitu s.d. bukan s/d.  
Apabila kita akan menuliskan rentang waktu dari hari Senin sampai dengan hari Kamis penulisan yang benar bila disingkat adalah : hari senin s.d. Kamis.
Demikian halnya pada penulisan yang lain seperti :
  • Acara berlangsung dari pukul 09.00 s.d. 11.00 Wib.
  • Pembelajaran daring dimulai dari bulan Maret s.d. Mei 2020.

Semoga kita bisa menjadi pelopor kebahasaan dengan cara berani membiasakan menulis yang sesuai dengan kaidah bahasa. Dimulai diri diri sendiri. (Sk,320)

3 komentar:

  1. Saya sangat setuju.kebiasaan kita pendidik pun harus dirubah,kita mulai dengan mengirim sms kepada orang lain menggunakan kebahasaan yang benar agar yang membaca faham.

    BalasHapus
  2. Oh ma sya Allaah, terimakasih, Pak. Ternyata yang benarnya s.d.
    "Membiasakan yang benar bukan membenarkan yang biasa." -Anonim

    BalasHapus

Kebersamaan Dalam Keluarga

Kebersamaan merupakan sebuah kata yang bermakna penting dalam segala lini kehidupan baik dalam keluarga maupun dalam lingkungan lainnya...