Idealnya seorang guru selalu menginginkan bila sedang mengajar suasana kelas tenang dan adem ayem. Sebab, sang guru merasa menjadi aktor di depan kelas dan audiensnya hanya sebagai penonton. Guru semakin merasa hebat kalau saat ceramah penghuni kelas diam seperti patung. Sang guru merasa ia sangat dipatuhi dan disegani.
Ternyata hal tersebut berbanding terbalik dengan suasana pembelajaran yang menuntut muridnya aktif. Sang guru hanya sebagai pelempar umpan saja dan pengambil keputusan akhir dari kesimpulan suatu materi. Suasana belajar lebih cenderung hidup disebabkan murid lebih banyak aktif saling bersahutan layaknya burung-burung yang berkicau di hutan.
Guru yang bijaksana akan memberikan kesempatan besar pada muridnya untuk bersuara dalam pembelajaran. Suara murid yang bersahutan akan membangkitkan semangat sang guru dalam membagikan ilmu pada murid-muridnya. Suara yang agak gaduh dalam belajar justru akan membantu muridnya mendapatkan ilmu baru dari rekan-rekan yang berbicara.
Pendidikan di kelas tidak hanya mentransfer ilmu melainkan guru juga harus mampu membangkitkan siswanya untuk berani berbicara. Salah satunya melatih murid mau berbicara adalah dengan memberi kesempatan seluas-luasnya untuk bertanya kepada guru. Adalah suatu pelajaran yang sangat berharga bagi seorang murid bila berani bersuara di kelas saat yang lain diam. Kalau hal ini tidak dibiasakan maka sang murid akan kehilangan keberanian bicara di depan umum.
Sudah selayaknya kita sebagai pendidik lebih mementingkan sikap berani mengungkapkan pikiran anak didik dari pada hanya mendiktekan ilmu dengan ceramah. Sering dan selalu berusaha memancing murid untuk berbicara walaupun yang disampaikan siswa itu sederhana. Biasakan bertanya kepada setiap murid sebelum pembelajaran dimulai agar dia mau bicara mulai dari hal yang ringan misalnya tanyakan :
Apakah sudah makan pagi ?
Jam berapa bangun tidur tadi pagi ?
Siapa yang mengantarkan kamu ke sekolah ?
Kalimat tanya yang sederhana itu akan membantu murid menjawab dengan mudah, sehingga ia pun tidak ada rasa keraguan dalam menjawab karena takut salah.
Satu hal lagi yang harus para guru terapkan adalah jangan marahi murid yang menjawab pertanyaan kita masih salah. Biarkan salah jangan disela atau ditegur langsung, biarkan dia selesai menjawab dulu. Sebab, kalau langsung disela atau disalahkan sampai kapan pun dia tidak berani lagi dia menjawab.
Semoga kita tetap memberikan kesempatan generasi bangsa untuk berbicara dihadapan umum agar menjadi tunas bangsa yang kritis dan memiliki solusi sesuai kompetensinya, (Sk, Mar 20)
Mantaaap nih...pak Guru namun kita harus siaaap juga dengan pengeloaan kelasnya bukan!
BalasHapusبارك الله فيك
BalasHapusSemoga Allaah berkahi Bapak :)