Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas tentunya penggunaan bahasa oleh guru diperlukan sebagai pengantar agar anak-anak mudah memahami akan materi yang disampaikan. Semakin baik bahasa yang digunakan oleh guru maka semakin mudah peserta didik memahaminya. Tidak hanya itu, kata-kata yang dipakai pun berpengaruh pada sampai tidaknya ilmu kepada murid, Bila kata yang dgunakan oleh guru dirasa sangat ilmiah mungkin sebagian murid akan lambat dalam memahhaminya, Apalagi dunianya anak Sekolah Dasar (SD).
Dalam situasi formal memang diperlukan bahasa pengantar yang resmi alias bahasa yang sesuai dengan kaidah yang berlaku. Penggunaan bahasa baku di dalam kelas saat KBM mutlak harus dilakukan. Sebab, bahasa baku itu sendiri dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik. Selain kalimatnya efektif juga tidak ambigu atau mubajir dalam penggunaan kata. Namun sayangnya kita masih menjumpai guru-guru yang saat mengajar bahasanya masih kurang baik atau belum mengandung prinsip kebakuan.
Ada beberapa contoh yang akan penulis sampaikan di sini berkenaan dengan kesalahan guru dalam berbahasa di hadapan murid. Memang sang guru tidak sengaja melakukannya biasanya karena keasyikan dalam mengajar sehingga bahasanya pun tidak terkontrol.
"Kamu Mirna maju ke depan ! "
Kalimat tersebut sangat dipahami oleh murid namun dari segi kebahasaan ada kesalahan kaidah, di mana menggunakan kata maju bersamaan dengan kata ke depan.
"Agar kalian mudah mengerti ada kejadian contoh misalnya..."
Kalimat tersebut juga ada yang ganjil yaitu setelah kata contoh diikuti kata misalnya
"Mohon perhatian seluruh siswa - siswi harus bisa tenang !"
Kesalahn yang terjadi pada kalimat tersebut adaah penggunaan kata para bersanding dengankata siswa-siswi
"Peratuaran di sekolah ini dibuat agar supaya murid-murid semua menjadi disiplin"
Tentunya kita dapat menemukan kesalahan bahwa kata agar diikuti kata supaya dan murid-murid diikuti kata semua.
Dari sedikit contoh di atas bila hal tersebut berlanjut maka peserta didik juga akan menganggap kalimat-kalimat yang salah tersebut sudah tepat, sebab yang menggunakannya adalah guru. Apabila berkelanjutan maka keterampilan berbahasa murid yang diharapkan akan baik akan sulit btercapai karena dihadapannya sering terjadi kesalahan.
Oleh karena itu marilah kita sebagai guru selalu berusaha semaksimal mungkin berbahasa yang baku sehingga murid mendapatkan pengalaman berbahasa yang baik dan benar. Muaranya semua murid jadi terbiasa berbahasa yang baik dan benar. (Sk, Apr20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar